Selasa, 03 Desember 2013

Kondisi lingkungan yang menghalangi flora dan fauna

Kondisi lingkungan yang mempengaruhi.

1. Pengahalang Geografi.
       Penghalang geografi adalah keadaan fisik lapangan dan faktor geografi lainnya yang menghalangi aliran gen antarpopulasi. Penghalang geografi merupakan penghalang dalam bentuk kondisi muka bumi, seperti gunung, padang pasir, dan laut. Penghalang jenis ini sangat menentukan persebaran organisme dimuka bumi. Penghalang geografi merupakan hasil aktivitas alam berupa pegunungan ataupun pemisahan permukaan bumi. Hasil proses alami ini berupa benua yang dibatasi oleh lautan, gunung, gurun, dan faktor alam lainnya. Adanya batas-batas tersebut menghalangi interaksi antarorganisme. Pada mulanya kelompok organisme diperkirakan hanya menghuni satu tempat, akibat sifat organisme yang aktif dan selalu berusaha mencari kondisi lingkungan yang terbaik untuk proses hidupnya, kelompok organisme tersebut menyebar keberbagai tempat yang memiliki kondisi lingkungan yang berbeda. Persebaran organisme ini akan terhenti begitu berhadapan dengan penghalang geografi. Selain itu persebaran organisme dapat berhenti akibat terbatasnya kemampuan struktur ataupun fungsi organisme tersebut seperti kemampuan terbang, berenang ataupun berlari. Ditempat baru organisme melakukan adaptasi dan modifikasi sehingga menjadi organisme yang berbeda dengan asalnya. Berdasarkan penjelasan ini , terlihat bahwa pengfhalang geografi merupakan faktor penting dalam persebaran organisme di muka bumi.

  1. Penghalang Reproduksi.
          Penghalang reproduksi merupakan penghalang dalam bentuk tidak terjadinya interhibridasi ( perkawinan ) di antara organisme yang menghuni satu daerah biogeografi dengan daerah biogeografi lainnya. Tidak terjadinya interhibridasi ini akibat adanya penghalang geografi. Dengan demikian penghalang geografi dapat menyebabkan munculnya penghalang reproduksi. Penghalang reproduksi ini menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi yang megakibatkan semakin berbedanya organisme tersebut dengan organisme asalnya.

  1.  Penghalang Endemis.
          Penghalang endemis merupakan penghalang dalam bentuk kekhasan organisme akibat menghuni daerah khas pula. Kekhasan ini terjadi akibat adanya penhalang reproduksi yang mencegah terjadinya interhibridasi dengan organisme lain diluar wilayah biogeografi tersebut. Penghalang reproduksi sendiri merupakan akibat dari adanya penghalang geografi. Dengan demikian dapat ditarik hubungan bahwa penghalang geografi menyebabkan penghalang reproduksi  menghalangi juga terjadinya oenghalang endemis. Penghalang endemis ini menyebabkan proses endemis organisme semakin khas oraganisme tersebut dan semakin berbeda jauh dengan organisme asalnya.
        
                    Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Terhadap Kehidupan

A. Kerusakan Flora, Fauna dan dampaknya.
          Dalam siklus kehidupan baik hewan maupun tumbuhan selalu terjadi evolusi, seleksi alam, dan adaptasi. Evolusi adalah perubahaan makluk hidup secara perlahan-lahan dari sederhana ke bentuk yang lebih sempurna dalam jangka waktu yang sangat lama. Jadi makluk hidup selalu mengalami perubahaan sehingga timbul spesies baru. Perlu diketahui bahwa tumbuhan dan hewan berasal dari makluk hidup masa lampau yang telah mengalami perubahaan dalam waktu yang sangat lama.
         
          Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makluk hidup tertentu yang dapat bertahan dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup yang baru. Makluk hidup yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan dengan lingkungan yang telah berubah akan mati atau pindah kelingkungan lain. Dengan adanya seleksi alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah punah karena tidak mampu untuk survival menyesuaikan dengan lingkungan atau habitat yang ada.

          Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan manusia, misalnya :

1.         Hutan menjadi gundul.
       Dalam prakteknya tebang pilih juga mengorbankan pohon lain yang tertimpa sehingga banyak pohon kecil yang mati. Apabila penebangan dilakukan secara serampangan maka akan menghabiskan pohon-pohon dihutan.

2.         Tanah Longsor.
          Akar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak tererosi dan longsor. Karena pohon sudah mati maka fungsi tersebut juga tidak dapat berlangsung.

3.         Banjir.
       Pohon-pohon di hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga air meresap kedalam tanah. Namun, karena fungsi hutan berubah maka akar tidak mampu lagi menahan air akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan banjir.
     

4.         Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain.

          Rusaknya hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu. Kelestarian hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan makluk hidup lainnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna adalah sebagai berikut.
1.    Faktor kematian merupakan faktor yang langsung mematikan atau mengurangi populasi. Misalnya pemangsaan, perburuan, penyakit, kelaparan dan kecelakaan.
2.    Faktor kesejahteraan merupakan faktor yang menyangkut kuantitas dan kualitas lingkungan hidup fauna. Misalnya makanan, air dan tempat hidup.
3.    Faktor manusia merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan, air dan tempat hidup.
Mengapa kita perlu melkakukan perlindungan terhadap fauna ? Hewan  merupakan bagian penting dari suatu ekosistim yaitu sebagai konsumen. Hilangnya salah satu komponen dalam ekosistim dapat menyebabkan ekosistim tidak seimbang sehingga dapat berdampak negatif. Untuk menjaga agar keseimbangan alamnya tidak terganggu maka terus diusahakan agar tidak ada komponen alam yang mengalami kepunahan, baik hewan maupun tumbuhan.

Sabtu, 30 November 2013

permasalahan kependudukan di indonesia


permasalahan kependudukan di indonesia  :
        salah satu yang harus dihadapi di setiap negara,bukan tidak mungkin angka kelahiran di setiap tahunnya akan terus meningkat,dan pemerintah pun  akan kesulitan untuk mensejahterakan rakyat karena dari tahun ke tahun jumlah penduduk indonesia terus meningkat dan anggaran untuk membantu masyarakat menengah kebawah juga ikut meningkat.kebutuhan pokok semakin lama semakin menipis dan lowongan pekerjaan yang terbatas.
Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:
A. Demografis
 1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population) Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.Dari data yang saya ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia, di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.

Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkait dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang sama demi keseimbangan alam.
Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
 2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat.
Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KBdan kini ditangani oleh BKKBN.

Jika melihat grafik di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun, alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.
 3. Persebaran Penduduk Tidak Merata Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.
Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:
  1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
  2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
  3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
  4. Sumber air
  5. Perhubangan atau transportasi
  6. Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.
Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia.Tingkat pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Sebenarnya jumlah pendudukyang besar bukanlah suatu masalah, sebab apabila semua penduduknya memiliki
kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada negara.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
a. Jumlah Penduduk Besar Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.
Manfaat jumlah penduduk yang besar:
1) Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
2) Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.

Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan,
timbulnya pemukiman kumuh.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta
sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.

b. Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun
1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera
c. Persebaran Penduduk Tidak Merata Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau,
provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa:
• Sebagai pusat pemerintahan.
• Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.
• Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja.
• Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
• Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan
hidup seperti:
• Munculnya permukiman liar.
• Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
• Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
• Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran, dan lain-lain. Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah.

Upaya-upaya tersebut adalah:
• Pemerataan pembangunan.
• Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan.
• Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya. Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah
penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi. Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:
- Meratakan persebaran penduduk di Indonesia.
- Peningkatan taraf hidup transmigran.
- Pengolahan sumber daya alam.
- Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
- Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia. Persebaran yang tidak merata berpengaruh
terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara
berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah:
1. terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang.
2. terjadi kekeringan.
3. tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi.

2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendah Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
1) Angka Kematian
2) Angka Harapan Hidup Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.

b. Tingkat Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas
yang tinggi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.

c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin ya
?

pembangunan berkelanjutan dan dampak pembangunan terhadap lingkungan


  1. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Untuk menjaga kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga, maka pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestariannya. 
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor lingkungan. Istilah berkelanjutan berasal dari bahasa inggris yaitu sustainability. Istilah berkelanjutan digunakan untuk konsep pembangunan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara arif, bijaksana, efisien, dan memperhatikan pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan datang. Menurut Brundtland, pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Konsep pembangunan berkelanjutan pernah diutarakan dalam KTT Rio De Jeneiro tahun 1992 dengan 2 gagasan utama, yaitu gagasan kebutuhan dan gagasan keterbatasan, setelah itu adanya protokol Kyoto, yang menyampaikan gagasan pengurangan gas buang industri negara-negara maju.
Secara garis besar, pembangunan berkelanjutan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Menjamin pemerataan dan keadilan
2.      Menghargai keaneragaman hayati
3.      Menggunakan pendekatan integratif
4.      Menggunakan wawasan dan pandangan ke depan.
Dalam pembangunan berkelanjutan, pendayaan dan pengelolaan sumber daya alam merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan sumber daya alam. Jadi, usaha pembangunan yang dilaksanakan di tanah air harus memperhatikan keadaan lingkungan hidup. Realisasinya, pemerintah membentuk sebuah lembaga pengawasan pembangunan dan lingkungan hidup dengan tujuan sebagai berikut :
1.      Setiap rencana pemabangunan selalu dikatikan dengan masalah lingkungan hidup, tidak mengganggu keutuhan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2.      Pengawasan lingkungan hidup, setiap lingkungan kota dan desa, persawahan, hutan dan pemukiman penduduk yang sedang dikembangkan maupun yang telah ada mendapat pengawasan dari pemerintah.
3.      Mengadakan usaha pengembangan lingkungan yang dirintis pemerintah dan dilakukan bersama rakyat.
4.      Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup baik melalui pendidikan maupun melalui media massa lainnya.
Pembangunan berkelanjutan pertama kali konsepnya digulirkan oleh WCED (World Commission on Environment and Development). Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. konsep pembangunan berkelanjutan menyadari bahwa sumber daya alam merupakan bagian dari ekosistem. Dengan memelihara fungsi ekosistem, maka kelestarian sumber daya alam akan tetap terjaga.
Menurut Emil Salim (1990), resep strategis konsep pembangunan berkelanjutan dapat diterapkan di negara berkembang seperti indonesia adalah sebagai berikut :
1.      Penerapan tata ruang perencanaan yang tepat, yaitu pengembangan sumber daya alam harus memperhitungkan daya dukungnya.
2.      Penempatan berbagai macam aktivitas yang mendayagunakan sumber daya alam harus memperhatikan kapasitasnya dalam mengabsorsi perubahan yang diakibatkan oleh aktivitas tersebut.
3.      Sumber daya alam di suatu wilayah (Region) hendaknya dialokasikan ke dalam beberapa zona diantaranya hutan lindung, wilayah industri, daerah aliran sungai dan sebagainya.
4.      Penerapan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang meliputi :
a.       Analisis dampak Lingkungan (ANDAL)
b.      Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
c.       Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Maka setiap kegiatan tidak hanya layak secara ekonomis dan teknologis, tetapi juga layak secara lingkungan.
Dengan demikian pembangunan yang dilakukan selain meningkatkan kualitas hidup manusia, juga harus dapat mendukung prinsip-prinsip kehidupan berkelanjutan. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut :
1.      Menghormati dan memelihara komunitas kehidupan, prinsip ini mencerminkan kewajiban untuk peduli kepada bentuk-bentuk kehidupan lain sekarang dan di masa datang. Pembangunan tidak boleh mengorbankan kelompok lain/generasi kemudian.
2.      Memperbaiki kualitas hidup manusia, sehingga pembangunan tidak mengganggu keutuhan sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya.
3.      Melestarikan daya hidup dan keragaman bumi.
4.      Menghindari sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
5.      Berusaha tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi.
6.      Mengubah sikap dan gaya hidup perorangan.
7.      Mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri.
8.      Menyediakan kerangka kerja nasional untuk memadukan upaya pembangunan dan pelestarian.
9.      Menciptakan kerja sama global.

2.    DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN
Salah satu makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya adalah manusia. Oleh karena manusia mengusahakan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungannya untuk keperluan hidupnya, maka manusialah yang selalu mempengaruhi lingkungan hidupnya.
Hal tersebut yang menjadi komponen aktif dalam mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan yang dikehendakinya manusia.
Dalam pembangunan yang berperan aktif adalah manusia. Peran itu bisa berdampak positif pembangunan dengan tidak mengabaikan lingkungan. Atau peran berdampak negatif : pembangunan menimbulkan pencemaran yang juga disebabkan oleh manusia. 
Pencemaran atau disebut polusi adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air dan tanah) karena adanya unsur-unsur atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Pencemaran tersebut dapat menimbulkan terganggunya keseimbangan ekosistem menurunkan mutu lingkungan hidup manusia.
Beberapa jenis pencemaran terhadap lingkungan akan dijelaskan sebagai berikut :
1.      Pencemaran tanah
a.       Pembuangan ampas kimia, dan plastik bekas pembungkus serta botol bekas
b.      Buangan zat-zat atau barang yang tidak terlarut dalam air
c.       Pertanian dengan pemakaian pestisida yang berlebihan
2.      Pencemaran Air
Pencemaran air dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan membahayakan makhluk hidup. Penyebab terjadinya pencemaran air adalah sampah yang tidak membusuk, seperti plastik dan karet, limbah industri, sisa pupuk dari usaha pertanian dan tumpahan minyak dari kapal tangker.
3.      Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh gas buang yang dihasilkan oleh proses produksi seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan hasil aktivitas rumah tangga sehingga secara fisik dan kimia melebihi ambang batas yang telah ditetapkan. Hal ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia dan makhluk lainnya. Penecemaran udara menyebabkan beberapa akibat, antara lain :
a.       Efek rumah Kaca (Green House Effect)
Efek rumah kaca disebabkan oleh komposisi CO2 di udara sangat berlebihan. Akibatnya, gas tersebut menyebabkan energi matahari yang diterima bumi tidak bisa dipantulkan dengan sempurna karena terhalangnya oleh lapisan gas karbon dioksida di udara. Hal ini menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih panas. Efek lain jika menjadi pemanasan global akan menyebabkan es di kutub mudah mencair dan menyebabkan muka laut akan semakin naik.
b.      Kerusakan lapisan ozon
Lapisan Ozon (O3) terdapat di lapisan stratosfer yang mempunyai fungsi menyerap dan menyaring sinar ultraviolet sebelum sampai ke permukaan bumi. Adapun yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon adalah terikatnya unsur-unsur penyusun ozon oleh freon (F) di udara. Jika lapisan ozon menipis akan menimbulkan banyak akibat, antara lain suhu udara semakin panas, timbulnya penyakit kulit dan mata.
c.       Hujan Asam
Hujan Asam disebabkan oleh kandungan asam yang ada di udara sangat besar, sehingga pada saat hujan terbawa oleh hujan. Senyawa asam tersebut berasal dari industri, dapat berupa asal sulfat, asam nitrat, dan asam bikarbonat. Hujan asam menyebabkan rusaknya tanaman, pengaratan yang lebih cepat pada logam dan beton, serta rusaknya ekosistem air tawar.

pengertian,kerusakan dan upaya pelestarian lingkungan hidup


A. PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP 

       Selain manusia, bumi kita ini diisi oleh sejumlah makhluk hidup lainnya dan bendabenda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan, hewan dan jasad renik, sedangkan benda-benda mati yang dimaksud antara lain udara, air, dan tanah. Mereka berhubungan dan beradaptasi satu sama lain membentuk satu sistem yang dinamakan ekosistem. Manusia merupakan salah satu anggota di dalamnya yang berperan penting dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam sistem tersebut. Inilah gambaran lingkungan hidup yang terdapat di bumi kita. Jadi apakah yang sebenarnya lingkungan hidup tersebut? Ditinjau dari fungsinya, ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu: 

a. Komponen Autotrofik; yaitu makhluk hidup yang mampu menyediakan makanan sendiri dan dapat mengubah sendiri zat-zat anorganik menjadi zat organik dengan bantuan sinar matahari dan hijau daun atau chlorofil. Contoh komponen ini adalah rumput, gandum, padi dan jagung.
b. Komponen Heterotrofik; yaitu makhluk hidup memanfaatkan bahan-bahan organik yang telah tersedia sebagai bahan makanannya, karena ia tidak dapat membuat makanan sendiri. Contohnya adalah manusia, binatang, dan jasad renik. Ditinjau dari segi penyusunannya, ekosistem terdiri atas empat komponen yaitu:
a. Produsen; adalah makhluk hidup autotrofik yaitu tumbuhan yang berhijau daun yang mampu membentuk zat organik sebagai bahan makanan melalui proses fotosintesis.
b. Konsumen; adalah makhluk hidup heterotrofik yang tidak mampu membuat makanan sendiri atau dengan kata lain tergantung pada makhluk hidup yang lain, contohnya manusia dan binatang.
c. Pengurai disebut juga dekomposer adalah makhluk hidup tingkat rendah (mikroorganisme) heterotrofik yang menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati menjadi bahan anorganik, contohnya adalah jasad renik dan bakteri pengurai.
d. Abiotik yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, dan udara komponen ini adalah benda mati yang dapat mendukung kehidupan makhluk untuk kelangsungan hidupnya.


1. Unsur Fisik Unsur fisik yang terdapat dalam lingkungan hidup terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, senyawa kimia dan sebagainya. Fungsi dari unsur fisik dalam lingkungan hidup adalah sebagai media untuk berlangsungnya kehidupan. Sebagai contoh, air diperlukan oleh semua makhluk hidup untuk mengalirkan zat-zat makanan, dan matahari merupakan energi utama untuk bergerak atau berubah. Jika unsur ini tidak ada, maka semua kehidupan yang terdapat di muka bumi ini akan terhenti. Jadi makhluk hidup sangat tergantung dari keberadaan unsur fisik tersebut. Tanah merupakan unsur fisik lingkungan yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Hubungan makhluk hidup dengan tanah sangatlah erat, karena mereka berasal dan hidup dari dan di atas tanah. Kelangsungan hidup manusia di antaranya tergantung dari tanah dan sebaliknya tanah pun memerlukan perlindungan manusia untuk keberlanjutannya sebagai tanah yang memiliki fungsi. Jenis tanah berbeda-beda tergantung tempat di mana tanah itu berada. Tanah-tanah di daerah tropik tentu saja berbeda dengan tanah yang berada di daerah sub tropis atau kutub. Lapisan tanah teratas pada suatu penampang tanah biasanya mengandung banyak organik dan berwarna gelap karena akumulasi bahan organik, .
Lapisan tersebut merupakan lapisan utama. Lapisan berikutnya dikenal sebagai lapisan bawah yang juga dipengaruhi oleh iklim tetapi tidak seintensif yang dialami lapisan utama dan mengandung sedikit bahan organik. Pengolahan, pengapuran dan pemupukan merupakan tindakan-tindakan tehadap lapisan utama. Air merupakan sumber penghidupan bagi manusia. Secara alamiah sumber-sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi yaitu selalu dalam sirkulasi dan lahir kembali mengikuti daur hidrologi. (Gambar 3.5) Air selalu berada dalam daur hidrologi, sehingga jumlahnya relatif tetap. Air hujan yang turun ke bumi, sebagian meresap ke dalam tanah ada yang dihisap oleh akar tumbuh-tumbuhan dan ada pula yang melalui tanah dan batuan bergabung menjadi satu dengan air tanah. Air permukaan dan air yang ada pada makhluk hidup menguap menjadi awan, yang apabila terkena dingin akan mengembun dan turun sebagai hujan. Air di permukaan bumi kurang lebih sebanyak 1.360.000.000 km3 terdiri atas air asin sebanyak 1.322.600.000 (97,25%) dan tawar sebanyak 37.400.000 km3 (2,75%). Air asin tersebar di lautan dan air tawar tersebar sebagai air atmosfer (0,035%, air permukaan (1%), air tanah (23,97%), dan salju/es (75%). Kebutuhan manusia akan air menjadi sangat berarti jika dihubungkan dengan:
(1) pertambahan penduduk,
(2) kebutuhan pangan,
(3) peningkatan industrialisasi,
dan (4) perlindungan ekosistem terhadap teknologi. Umumnya air digunakan manusia untuk keperluan domestik, pertanian, industri, perikanan, pembangkit listrik tenaga air, navigasi, dan rekreasi. Udara merupakan sumber kehidupan yang utama bagi semua makhluk hidup tentunya kita sudah mengetahuinya. Namun, tahukah nilai guna yang lain dari udara? Sekarang kita diskusikan bersama-sama, jika kita bepergian dari Balikpapan menuju Denpasar selain melalui laut melalui apakah? Jika kita melakukan percakapan jarak jauh dengan telepon, mendengarkan lagu melalui radio dan menonton sinetron melalui TV, melalui apakah gelombang suara dan gambar tersebut dirambatkan? Bumi kita terbungkus oleh gas yang secara keseluruhan di sebut atmosfer. Atmosfer terdiri atas berbagai macam gas, antara lain nitrogen, oksigen, karbondioksida, uap air, dan lain-lain. Nitrogen dan oksigen menempati hampir 99% dari seluruh gas yang ada. Tebal atmosfer sekitar 90 km yang tersusun dari lapisan-lapisan troposfer, stratofer, meosfer, dan termosfer. Untuk lebih jelas dapat kita simak gambar berikut. 2. Unsur Hayati Unsur hayati dalam lingkungan hidup ini terdiri atas semua makhluk hidup yang terdapat di bumi, mulai dari tingkatan rendah sampai ke tingkat tinggi, dari bentuk yang paling kecil hingga yang paling besar. Sebagai contohnya adalah manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Unsur hayati inilah yang saling berhubungan sehingga membentuk jalinan mulai dari yang sederhana hingga ke yang sangat rumit. Dalam organisasi makhluk hidup, unsur hayati memiliki tingkatan, yaitu:
a. Protoplasma; merupakan zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks, contohnya adalah lemak dan protein.
b. Sel; merupakan satuan dasar organisme dan terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung dalam membran (pemisah).
c. Jaringan; merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama, contohnya adalah jaringan otot dan jaringan otak.
d. Organ; adalah bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya pada manusia dan hewan adalah kaki, tangan, mata, dan telinga, sedangkan pada tumbuhan contohnya adalah daun, akar, bunga, dan buah.
e. Sistem organ; adalah kerjasama antara struktural dan fungsional yang harmonis, contohnya antara lain kerjasama antara mata dan telinga, mata dan tangan, telinga dan tangan, dan sebagainya.
f. Organisma; adalah suatu benda hidup, jasad hidup atau mahkluk hidup contohnya adalah manusia, binatang, dan tumbuhan.
g. Populasi; merupakan kelompok organisma yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu, contohnya populasi manusia, populasi badak dan populasi komodo.
h. Komunitas; merupakan kumpulan dari bebrbagai jenis yang menempati suatu daerah tertentu.
Dalam jaringan makanan, unsur hayati memiliki tingkatan mulai dari produsen sampai dengan konsumen tingkat tinggi sebagaimana yang terurai dalam susunan ekosistem, berikut ini a. Produsen, merupakan organisma autotrofik yang mengolah makanan sendiri melalui tumbuhan berkhlorofil (butiran hijau) dengan bantuan sinar matahari dan bahan anorganik. Kelompok produsen ini adalah tumbuh-tumbuhan . b. Konsumen, merupakan organisma yang tidak dapat mengolah makanan sendiri melainkan tergantung kepada organisma lainnya. Konsumen tingkat pertama adalah organisma pemakan tumbuhan. Kemudian, konsumen tingkat selanjutnya adalah organisma yang memangsa organisma lainnya sebagai predator dan seterusnya sampai dengan tingkat tertinggi. c. Pengurai, adalah organisma yang hidup dengan cara menguraikan bahan organik yang berasal dari jasad organisma mati. Contohnya adalah bakteri dan jamur. 3. Unsur Budaya Di samping lingkungan fisik alamiah, manusia memiliki lingkungan lain sebagai corak pelengkap yang disebut sebagai lingkungan budaya. Lingkungan budaya merupakan abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep dalam memahami dan menginterpretsikan lingkungan.


Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia disebut sebagai makhluk yang bebas lingkungan, karena secara kodrati kondisi fisikal manusia tidak dapat beradaptasi dengan segera dan memanfaatkan lingkungan secara langsung dan pasti berdasarkan kebutuhan manusia. Unsur budaya dalam lingkungan hidup adalah sitem nilai, gagasan, keyakinan yang dimiliki manusia dalam menentukan perilakunya sebagai makhluk sosial (masyarakat). Unsur budaya ini dikembangkan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok dan mempermudah hidup. Sebagai contoh, untuk melawan dinginnya udara, maka manusia menciptakan baju untuk melapisi badan dan sumber penghangat lainnya. Selain itu, untuk mempercepat produksi maka diciptakan mesin. Unsur budaya dalam lingkungan hidup merupakan faktor yang dapat menentukan keseimbangan tatanan lingkungan di mana manusia merupakan pemegang kendali. Lingkungan yang telah mendapat dominasi dari intervensi manusia biasa dikenal dengan lingkungan binaan dan lingkungan budaya (bentang budaya). Kehadiran lingkungan budaya ini dapat menjadi potensi ganggunan bagi keseimbangan, keselarasan dan kelestarian yang semula terdapat dalam lingkungan alam. Dalam membangun lingkungan, manusia selalu berorientasi pada kebutuhan dan kepentingannya. Kebutuhan manusia secara alamiah terdapat pada lingkungan. Kebutuhan tersebut biasanya bertingkat-tingkat seperti kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Sementara itu, menurut Maslow (1970(, kebutuhan manusia bertingkat bertingkat secara hierarkis mulai dari kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan sampai pada kebutuhan aktualisasi diri. Segala bentuk dan ragam serta hierarkis kebutuhan manusia tersedia dan dapat disediakan pada lingkungan, baik melalui sumberdaya alam maupun penyediaan sarana dan prasarana melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. ARTI PENTINGNYA LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN 1. Wahana Bagi Keberlanjutan Kehidupan Lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk suatu jaringan kehidupan. Di dalamnya terdapat berbagai siklus yang menunjang kehidupan seperti siklus energi, siklus air, dan siklus udara. Siklus-siklus ini merupakan sistem yang mengatur proses keberlanjutan kehidupan. Selain itu terdapat pula transfer makanan dari sumbernya melalui makhluk hidup secara berantai dengan cara makan memakan melalui rantai makanan. Jaringan makanan tersebut merupakan pola hubungan rantai makanan yang berangkai: Tanaman sebagai produsen merupakan tingkat yang paling rendah, kemudian hewan pemakan tanaman (herbivora), dan terakhir adalah hewan pemangsa hewan lainnya (karnivora). Terdapat dua tipe rantai makanan, yaitu:

a. Rantai makanan yang dimulai dari tanaman hijau – pemakan tanaman – pemakan daging. b. Rantai makanan yang melalui materi makhluk hidup yang telah mati yaitu mikroorganisme pengurai. 2. Tempat Tinggal (Habitat) Lingkungan merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing spesies membentuk kelompok, contohnya adalah manusia beserta sesamanya membentuk satu kelompok pada suatu daerah menjadi suatu masyarakat tertentu. Lingkungan yang nyaman dan aman merupakan tempat tinggal yang diperlukan oleh makhluk hidup, sehingga mereka dapat berinteraksi dan berkembang biak untuk meneruskan keturunnya. Terdapat tingkatan kelompok makhluk hidup yang hidup pada suatu wilayah, yaitu: a. Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah. Contohnya adalah populasi manusia, populasi badak, populasi burung, dan populasi banteng.(Gambar 3.6) b. Komunitas, yaitu semua populasi dari berbagai jenis yang menempati daerah atau kawasan tertentu. Contohnya populasi manusia, populasi kerbau, populasi burung dan populasi kambing yang hidup dan berkembang biak pada satu daerah membentuk komunitas. c. Ekosistem, merupakan tatanan kesatuan secara menyeluruh antara seluruh unsur lingkungan, tidak hanya komponen komunitas saja tetapi juga komponen non-hayati. Di antara komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain dan saling mempengaruhi membentuk suatu sistem dengan nama ekosistem. Contohnya ekosistem laut, ekosistem sungai, ekosistem pesawahan, ekosistem pantai (Gambar 3.7) d. Biosfera, merupakan lapisan bumi tempat ekosistem berlangsung, kuran glebih 9000 m di atas permukaan bumi dan beberapa meter di bahwa permukaan tanah serta beberapa ribu meter di bawah permukaan laut. Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat tinggal makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan makan bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup. Ini karena lingkungan hidup itu sendiri telah menyediakan berbagai makanan yang dibutuhkan oleh makhluk termasuk manusia. Selain itu, lingkungan juga memiliki mekanisme bagi makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang dijelaskan pada pembahasan lingkungan sebagai wahana keberlanjutan lingkungan hidup, bahwa di antara makhluk hidup itu sendiri masing-masing memiliki jaringan makanan. Contohnya: (1) Tumbuhan membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari dan hijau daun, (2) Tikus memakan bulir-bulir padi di ladang, (4) Kelinci, kerbau, dan sapi memakan dedaunan dan rumput hijau, (5) Ular memangsa tikus di sawah, (6) Burung elang memangsa Kelinci, dan (7) Anjing hutan memangsa kelinci (Gambar 3.8) Jika salah satu rantai makanan terputus maka akan berakibat kelaparan dan kematian hewan yang lainnya. Contohnya, jika tumbuhan punah maka kambing, kerbau dan sapi akan mati, selanjutnya harimau akan mati. Dengan demikian, punahnya salah satu spesies akan berdampak pada musnahnya spesies-spesies yang lainnya pemangsa spesies itu, lebih lanjut akan merembet pada spesies yang lainnya sehingga terjadi kemusnahan berbagai jenis spesies. D. Kerusakan Lingkungan Hidup 1. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan Oleh Proses Alam a) Letusan Gunung Api Letusan gunung api merupakan salah satu aktivitas dari vulkanisme. Letusan gunung api ini merupakan gejala alam. Kita sebagai manusia tidak mampu membendung atau mencegahnya. Tentu saja akibat dari letusan ini dapat merusak lingkungan hidup. Kerusakan tersebut antara lain: 1) Letusan gunung api melemparkan berbagai material padat yang terdapat di dalamnya seperti batuan, kerikil, dan pasir yang dapat menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan, dan sebagainya. 2) Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya pernafasan juga pemandangan yang gelap. Di samping itu, timbunan abu yang tebal dapat menutupi areal pertanian dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi. 3) Lava panas yang meleleh akan merusak bahkan mematikan apa saja yang dilaluinya. Setelah dingin, lava tersebut akan membeku menjadi batuan yang keras yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. 4) Awan panas yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata, dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinya. 5) Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan turun menimbulkan banjir. 6) Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk di sekitar gunung api. b) Gempa Bumi Gempa merupakan sentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di sebelah dalam yang merambat ke permukaan bumi.Getaran bumi yang demikian hebat jika melanda daerah pemukiman penduduk yang padat akan menjadi bencana yang hebat. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya adalah: 1) Tanah di permukaan menjadi merekah, sehingga dapat menyebabkan jalan raya terputus. 2) Akibat goncangan yang hebat maka dapat terjadi tanah longsor yang menimbun segala sesuatu di bawahnya. 3) Gempa juga dapat mengakibatkan berbagai bangunan roboh. 4) Akibat pengiring gempa dapat terjadi kebakaran karena sambungan pendek aliran listrik 5) Dapat terjadi banjir sebagai akibat dari rusaknya tanggul bendungan sehingga tanggul tersebut bobol dan terjadi banjir. 6) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami, yaitu gelombang pasang di laut dan melanda daerah pantai. c) Badai Siklon Siklon adalah tekanan udara rendah berupa angin tipun atau badai, terdapat dua jenis siklon yaitu siklon di daerah lintang sedang dan siklon di daerah tropik. Kedua tipe siklon in di belahan bumi Utara bergerak berlawanan dengan jarum jam, sedangkan di belahan bumi Selatan searah dengan jarum jam. Kerusakan lingkungan tergantung dari lemah atau kuatnya kecepatan angin. Terdapat tiga tipe siklon, yaitu: (a) Siklon gelombang di daerah lintang sedang dan lintang tinggi, bentuknya dari mulai yang lemah sampai yang kuat, sehingga sangat merusak lingkungan yang dilaluinya. (b) Siklon tropik biasanya terjadi di permukaan laut, dengan kekuatan dari yang sedang sampai dengan yang sangat kuat. (c) Tornado di Amerika Serikat, merupakan siklon yang hebat dari angin yang sangat kuat.


2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan Oleh Kegiatan Manusia a) Kerusakan Hutan Hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat menyeimbangkan oksigen di udara yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Selain itu, hutan merupakan tempat hidup dan sumber makanan bagi manusia dan hewan. Fungsi lain hutan adalah sebagai penadah air hujan sehingga dapat meresap ke dalam tanah. Secara rinci hutan dapat berfungsi sebagai berikut: (a) produksi hasil hutan seperti kayu dan rotan; (b) mengatur keberadaan air di muka bumi ini; (c) mengatur kesuburan tanah; (d) mempengaruhi unsur-unsur klimatologis seperti; hujan, suhu, panas matahari, angin dan kelembaban; dan (e) penampung fauna dan flora bumi. Namun demikian, karena hutan menjadi sumber utama kebutuhan manusia dan agak mudah didayagunakan oleh manusia maka hutan telah banyak mengalami kerusakan. Saat ini setiap satu menit sekitar 22 hektar hutan tropis di dunia musnah di antaranya sebagain hutan Sumatera dan Kalimantan. Sekarang kamu bisa menghitung berapa hektar yang rusak dalam satu jam, kemudian dalam satu hari, selanjutnya satu bulan bahkan satu tahun. Setiap Bab III Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan 39 tahun sekitar enam juta hektar hutan berubah menjadi padang ilalang.. Dapat kita bayangkan jika perlakuan manusia terhadap hutan tidak berubah, maka dalam waktu yang tidak lama lagi kita tidak akan memiliki hutan. Bentuk kerusakan hutan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia antara lain: 1) Pemanfaatan sumber daya hutan secara berlebihan sebagai contoh adalah penebangan pepohonan di hutan untuk keperluan industri kertas, kayu bakar, peralatan rumah tangga, dan bahan bangunan. 2) Pengalihan fungsi hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman atau kegiatan pertambangan. Pengalihan fungsi ini dilakukan dengan cara menebang atau membakar pepohanan yang ada di hutan, sehingga akibatnya terjadi penyempitan lahan hutan. Bagaimana akibatnya, jika hutan kita rusak atau bahkan musnah? (Gambar 3.10). Akibat yang akan diderita karena kerusakan hutan adalah sebagai berikut:
1) Punahnya berbagai jenis hewan dan tumbuhan, sehingga menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati. 2) Terjadi perubahan iklim karena pengaturan klimatologis seperti hujan, suhu, dan sinar matahari menjadi tidak lagi berfungsi.
3) Terjadi kekeringan pada musim kemarau dan akan terjadi banjir pada musim hujan.
4) Terjadi lahan kritis di mana tanah menjadi tidak subur, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. b) Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan adalah masuknya limbah hasil kegiatan manusia ke dalam suatu wilayah tertentu sehingga kualitas lingkungan wilayah tersebut menjadi berubah tidak sesuai lagi dengan peruntukannya. Sebagai contoh, peruntukan air sungai di antaranya untuk mandi, tetapi karena telah tercemar dan dapat menimbulkan penyakit seperti gatalgatal, maka tidak dapat lagi digunakan untuk mandi. Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu atau tidak sesuai lagi dengan peruntukan sehingga tidak berfungsi. Sementara itu, limbah adalah benda atau zat yang timbul dari hasil kegiatan manusia yang tidak digunakan lagi, sehingga dibuang. Limbah tersebut terbagi atas limbah padat, cair, dan gas.
(a) Pencemaran Akibat Limbah Padat Limbah padat merupakan benda atau zat padat yang timbul dari kegiatan manusia yang dibuang karena tidak digunakan. Limbah padat ini biasanya kita kenal sebagai sampah. Jenis sampah yang ada antara lain adalah sampah rumah tangga, pasar, pertokoan, jalan, pabrik, rumah sakit, peternakan, pertanian, dan konstruksi. Akibat dari sampah yang berlebihan (Gambar 3.10) maka beberapa dampak yang akan timbul antara lain adalah:
1) Tempat hidup dan berkembang biak binatang pembawa penyakit seperti lalat dan tikus.
2) Mengandung bibit penyakit.
3) Mengandung bahan kimia beracun yang membahayakan kesehatan. 4) Dapat menyumbat aliran air. 5) Menyebarkan bau yang tidak enak. 6) Dapat merusak jembatan dan pipa air karena bersifat korosif.
(b) Pencemaran Air Pencemaran air merupakan suatu konsentrasi pencemar tertentu di dalam air pada waktu cukup lama untuk dapat menimbulkan pengaruh tertentu. Jika pengaruh tersebut berhubungan dengan kesehatan manusia sehingga menimbulkan penyakit tertentu dinamakan kontaminasi. Jika pengaruh tersebut berhubungan dengan menjadi terbatasnya air yang tersedia dan memenuhi syarat untuk digunakan dinamakan pencemaran air. Hasil buangan yang masuk ke dalam air pada waktu dan jumlah tertentu dapat menimbulkan pencemaran. Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya persediaan air bersih yang memenuhi syarat, sehingga berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air dapat diketahui melalui seperti di bawah ini:
1) Secara fisik dapat diketahui dari warna, bau, temperatur, benda padat, minyak dan oli.Timbunan sampah menimbulkan pencemaran tanah dan air Bab III Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan 41
2) Secara kimia dapat dilihat dari kandungan kimia baik organik maupun anorganik. Dalam kaitan dengan kualitas air Keputusan Menteri KLH Nomor 2 Tahun 1988 telah menetapkan baku mutu air yang dijadikan standar , yaitu:
(1). Golongan A: air yang digunakan sebagai air minum tanpa memerlukan pengolahan terlebih dahulu.
(2) Golongan B: air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
(3). Golongan C: air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
(4). Golongan D: air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik tenaga air. Bagaimana pencemaran air dapat merugikan manusia? Diskusikan bagaimana dampak pencemaran air terhadap kehidupan manusia? Hikmah apa yang didapat dari deskripsi tentang pencemaran air tersebut? Bagaimana kita harus berperilaku dalam sehari-hari untuk menyelamatkan air dari pencemaran tersebut? Selamat berdiskusi! (c) Pencemaran Udara Pencemaran udara biasanya diakibatkan oleh buangan emisi atau bahan pencemar yang diakibatkan oleh proses produksi seperti buangan pabrik,  kendaraan bermotor, dan rumah tangga. Pencemaran udara ini berdampak padaantara lain:
(1) Efek Rumah Kaca Sinar matahari yang menembus permukaan bumi sebagian diserap oleh bumi, sebagian lagi dipantulkan kembali ke udara. Gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor, pabrik atau dapur rumah tangga disebut gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang berlebihan di udara akan berkumpul membentuk sebuah lapisan yang bening dan tidak berwarna. Lapisan udara tersebut memayungi dan menyelimuti bumi. Lapisan udara yang mengandung gas rumah kaca memiliki sifat dapat ditembus oleh sinar matahari tetapi tidak dapat memantulkannya kembali ke udara. Dengan demikian sinar matahari yang jatuh kepermukaan bumi akan terperangkap oleh lapisan gas rumah kaca. Sinar matahari yang terperangkan pada lapisan udara akan menaikkan suhu sekitarnya menjadi lebih panas dari biasa. Panas yang dirasakan saat itu adalah seperti ketika berada dalam rumah kaca. Itulah sebabnya disebut efek rumah kaca.
Dampak efek rumah kaca terhadap kehidupan di muka bumi adalah terjadi peningkatan suhu udara sehingga akan terjadi perubahan iklim dunia. Apa yang terjadi jika suhu bumi menjadi panas? a. Es di kutub mencair yang mengakibatkan permukaan laut naik, sehingga daerah pantai dan pulai-pulau kecil dapat tenggelam. b. Udara yang terlalu panas tidak baik bagi tanaman, sehingga pertanian akan rusak dan produksi akan berkurang.


(2) Kerusakan Lapisan Ozon Saat ini lapisan ozon sudah menipis, bahkan di atas kutub Selatan sudah membentuk lingkaran yang kosong dan cukup besar. Apakah lapisan ozon? Lapisan ozon berada di lapisan udara stratosfer. Ia memiliki rumus kimia 03, nama latinnya adalah Ozon. Itulah sebabnya dinamakan lapisan ozon. Lapisan ozon merupakan suatu lapisan udara yang memiliki sifat menyerap sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Dengan adanya lapisan ozon sinar ultraviolet tidak semuanya jatuh ke permukaan bumi. Hanya sebagian kecil saja sinar ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manusia. Pengaruh lapisan ozon terhadap kehidupan manusia adalah sebagai berikut: a. Bila sinar ultraviolet terlalu banyak jatuh ke permukaan bumi, maka akan membahayakan mahkluk hidup bahkan akan menimbulkan kematian. Lapisan Ozon Bab III Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan 43 b. Ketika sinar ultraviolet mengenai lapisan Ozon,) maka sebagian besar akan terserap. Hanya sebagian kecil saja yang sampai ke permukaan bumi. c. Bila lapisan ozon tidak ada maka sinar ultraviolet sebagian besar akan sampai ke permukaan bumi. Bila hal itu terjadi, maka di permukaan bumi tidak akan ada kehidupan seperti sekarang. Proses rusaknya lapisan ozon adalah sebagai berikut:; (a) Lapisan ozon akan bereaksi dengan zat-zat tertentu yang sampai ke lapisan itu. Zat yang bereaksi dengan lapisan ozon itu di antaranya adalah Flourokarbon. (b) Flourokarbon banyak terdapat pada barang buatan manusia, seperti lemari es, mesin pendingin udara, busa, semprotan minyak wangi, dan semprotan insektisida. (c) Flourokarbon yang membumbung ke udara akan masuk ke lapisan Ozon. Selanjutnya, Flourokarbon akan mengambil lapisan ozon, sehingga lapisan menjadi berkurang. (d) Jika hal itu terjadi secara terus menerus, maka lapisan ozon akan rusak. Makin lama akan makin tipis, bahkan mungkin hilang. Bagaimana jika lapisan ozon menipis? Sudah tentu sinar ultraviolet akan menerobos ke permukaan bumi dalam jumlah yang melebihi ambang batas. Jika sinar ultraviolet yang berlebihan sampai ke permukaan bumi, maka ia akan mempengaruhi kehidupan manusia antara lain:
1. Dapat menimbulkan penyakit kanker kulit.
2. Dapat menimbulkan penyakit katarak mata.
3. Dapat mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh, sehingga petani sulit bercocok tanam. 4. Menimbulkan pemanasan global.
E. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada Undang Undang No 23 tahu 1997, yaitu Pelestarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan demikian Menggunakan pandangan jangka panjang; untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan agar secara berlanjut dapat digunakan dan dimanfaatkan. Selain itu, agar kekayaan sumber daya alam dapat dinikmati oleh generasi saat ini dan juga oleh generasi yang akan datang. Upaya pelestarian yang langsung ditangani, antara lain:
1. Upaya pelestarian hutan Upaya yang dilakukan, antara lain melalui tata guna lahan, peraturan TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia), reboisasi, dan sistem tumpang sari pada pertanian. Salah satu cara reboisasi adalah dengan sistem tumpang sari. Dalam sistem ini peladang diperbolehkan menanam tanaman pangan di antara larikan pohon dengan perjanjian memelihara pohon hutan yang ditanam. Setelah kira-kira lima tahun, ketika pohon telah menjadi besar, ia harus pindah. Dalam hal ini sering terjadi pelanggaran yaitu dengan mematikan pohon hutan yang ditanam, sehingga tidak jarang lalu terjadi tumpang sari yang menetap.
2. Upaya pelestarian tanah dan sumber daya air Upaya pelestarian tanah agar tidak terjadi erosi di daerah pegunungan diintensifkan pembuatan terassering. Pencegahan masalah air dilakukan dengan cara pencegahan pencemaran, pengamanan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air, penyediaan resapan air, dan pengusahaan agar penggunaan air tidak boros. Selain itu, hutan di sekitar sungai, danau, mata air, dan rawa perlu diamankan. Upaya untuk mengurangi pencemaran sungai, diantaranya melalui Program Kali Bersih (Prokasih) terhadap sungai-sungai yang telah tercemar, seperti Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan dan sebagainya.
3. Upaya pelestarian sumber daya udara Pencegahan dilakukan terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas. Selain itu, penanaman pohon-pohon pembatas jalan raya dan hutan kota sebagai paru-paru kota. Juga diadakan uji emisi buangan gas terhadap kendaraan seperti yang telah di lakukan di Jakarta.
4. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati Cara ini selain mengupayakan pelestarian hutan, juga melestarikan beberapa varietas asli tanaman, misalnya pelestarian terhadap padi jenis cianjur, rojolele, solok, dan sebagainya. Selain itu, pencanangan puspa nasional pada bunga melati dan satwa nasional pada komodo, tapir merupakan upaya untuk melestarikan tanaman dan hewan asli. Bagaimana kita turut mengupayakan pelestarian lingkungan hidup?
1. Menghemat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui contohnya adalah menghemat penggunaan minyak dan gas bumi dan batubara.
2. Menggunakankan alat pendingin udara (AC) dan lemari es yang tidak mengandung freon.
3. Mengurangi penggunaan busa untuk alas tidur, kursi dan jok mobil.
4. Tidak menggunakan semprotan untuk minyak wangi dan obat insektisida.
5. Menggunakan saringan udara pada kendaraan bermotor, pabrik, dan dapur rumah tangga.
6. Menanam kembali pohon muda untuk menggantikan pohon yang telah ditebang.
7. Menghemat penggunaan kertas dan pensil, sebaiknya menggunakan kertas yang masih kosong meskipun bekas. 8. Menggunakan air sehemat mungkin dengan cara jangan sampai keran air terbuka terus hingga air terbuang percuma serta menggunakan air bekas mencuci untuk menyiram tanaman, tidak langsung dibuang. 9. Memilah-milah sampah menurut jenisnya: sampah organik (daun, sisa makanan, dan kertas) dan sampah an-organik (plastik, botol dan kaleng), sehingga dapat didaur ulang.